Selasa, 25 Mei 2010

Kepunahan Hewan 2010

 Lebih dari 16.300 spesies hewan dan tumbuh-tumbuhan di seluruh dunia tengah menghadapi ancaman kepunahan. Sekitar 200 di antaranya bahkan diperkirakan punah pada akhir tahun ini.

Kondisi memprihatinkan ini dilaporkan dalam daftar spesies terancam atau Red List of Threatened Species 2007 yang dikeluarkan World Conservation Society atau IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources). Laporan tahunan itu mengklasifikasikan spesies berdasarkan tingkat ancamannya. Saat ini sudah ada 41.415 spesies yang masuk daftar merah dengan sepertiganya terancam punah.

"Daftar merah IUCN tahun ini menunjukkan bahwa usaha yang dilakukan sejauh ini tidak cukup melindungi spesies-spesies tersebut," ujar Julia Marton-Lefevre, direktur jendaral WCS/IUCN. Ia mengatakan laju kehilangan keragaman hayati terus meningkat dan kita harus melakukan usaha untuk menekannya secara signifikan untuk mengehntikan krisi kepunahan massal secara global.

Jumlah spesies yang tercatat telah punah sampai tahun ini mencapai 785 spesies dan 65 spesies hanya dapat diemui di penangkaran atau tempat pemeliharaan saja. Berdasarkan daftar merah tahun 2007, seperempat mamalia atau hewan menyusui, seperdelapan burung, dan sepertiga amfibi berada pada kondisi kritis. Tidak hanya spesies hewan, 70 persen tuumbuh-tumbuhan di seluruh dunia juga tengah menghadapi ancaman kepunahan.

Manusia dituding sebagai biang utama pemicu kepunahan baik secara lansgung maupun tidak. Secara lansgung mislanya dari usaha perburuan hewan langka dan tidak langsung seperti pembalakan hutan yang mendesak habitat hewan liar atau penyebaran spesies pengganggu yang dapat mendesak populasi hewan endemik.

Gorila dan orangutan adalah contoh spesies yang mendapat tekanan akibat aktivitas gangguna manusia. Kedua spesies dikelompokkan dalam terancam punah, posisi terakhir untuk menuju status punah, dalam daftar merah IUCN. Gorila terus berkurang dengan tingkat penurunan mencapai 60 persen dalam 25 tahun terakhir karena dibunuh gerilyawan Kongo dan penyebaran virus Ebola. Sedangkan orangutan terancam karena pembalakan liar dan kebakaran hutan yang menjadi habitatnya di Sumatera dan Kaimantan tidak dapat dicegah.

Lumba-lumba Sungai Yangtze atau disebut baiji tahun ini terancam masuk daftar punah. Dalam survai terakhir para peneliti tak menemukan satupun keberadaannya di Sungai Yangtze meski baru-baru ini ada yang melaporkan berhasil membuat rekaman video seekor lumba-lumba yang tengah berenang. Poulasinya menurun drastis karena polusi dan trafik lalu lintas di perairan China tersebut.

Karena manusia pula yang memicu pemanasan global, spesies coral atau terumbu karang untuk pertama kalinya masuk ke dalam dafat merah IUCN.



dikutip dari:http://id.shvoong.com/social-sciences/1670223-200-spesies-hadapi-ancaman-kepunahan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar